Mengulik Sejarah Sungai Lamat dan Potensi Ancamannya

 Muntilan, 23/11/23


 

 
Sungai Lamat merupakan sungai yang melintasi Kota Muntilan,  secara administrasi termasuk wilayah Kabupaten Magelang. Aliran sungai ini bertemu dengan Sungai Blongkeng di Desa Gunungpring untuk selanjutnya bermuara di Sungai Progo. 

Sungai Lamat merupakan sungai yang telah mengalami perkembangan atau pergeseran alur. Pergeseran tersebut diperkirakan karena adanya endapan material hasil erupsi Gunung Merapi. Sungai Lamat pernah mengalami banjir  lahar  pada  28  Desember 1922  dan  18/19 Desember 1930  (Lavigne,1998).  

Endapan lahar dari material erupsi 2011 tertampung di bagian hulu dalam sabodam di Desa Kalibening. Hamparan material gunung api pada Sungai Lamat purba terdapat di Dusun Gupit, Kecamatan Muntilan. Keberadaan bekas alur sungai ini mengindikasikan bahwa sebelumnya merupakan aliran Sungai Lamat Tua. Hal ini dibuktikan dengan adanya material-material gunung api dan lembah-lembah yang menyerupai alur sungai. Material gunung api ini terhampar cukup luas, batuannya digunakan untuk bahan bangunan oleh penduduk sekitar.  

Saat ini penggunaan lahan yang terdapat pada alur sungai purba tersebut berupa kolam, per- tanian, dan permukiman. Daerah alur sungai purba ini berpotensi terlanda lahar di masa yang akan datang apabila pada bagian hulu terdapat material lepas-lepas  dan dalam jumlah yang besar, serta bangunan penahan sedimen sudah tidak mampu lagi menahan laju dan volume sedimen yang ada. 

Saat ini kita dapat melihat bukti-bukti sejarah tentang dahsyatnya banjir lahar hujan di sungai Lamat di Dusun Gupit, Dusun Wonolelodan Desa Gunungpring.(tege akatsuki )


Komentar