Droning Untuk Pemetaan Sungai Lamat Muntilan

 


Menindaklanjuti semangat dari kepengurusan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Muntilan yaitu tentang dokumen pemetaan sebagai pendukung dokumen Kawasan Rawan Bencana ( KRB ) yang tengah di garap, pada Rabu, (11/4) dilaksanakan pemetaan dengan menggunakan drone (pesawat tanpa awak) yang akan menggambarkan keadaan sungai lamat beserta bantarannya.

Kegiatan ini sangat penting bagi FPRB mengingat tugas mulia dari FPRB adalah menguatkan kapsitas masyarakat dengan program budaya sadar bencana dan kelak dokumen pemetaan ini bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya seperti yang pernah dilakukan oleh para relawan Kompas Gunungpring dimana pada sekitar tahun 2012 mereka melaksanakan ekspedisi khusus susur sungai Lamat hingga hulunya di Gunung Merapi dan ini benar-benar sesuatu yang sangat hebat.

Mengapa sungai Lamat sangat mencuri perhatian karena bukan lain adalah karena sungai ini membelah Kecamatan Muntilan dan sudah begitu banyak bangunan yang berada di radius 300 m kanan maupun kiri sungai ini, selain itu menilik kepada sejarah yang tidak pernah terlupakan dimana tahun 1930, 1962 maupun 1872 pernah terjadi banjir dahsyat di sungai ini dimana terdapat korban di wilayah Desa Gunungpring, hal ini masih dibuktikan dengan betuk topografi serta banyaknya peninggalan batu-batu andesit lawas di sepanjang lokasi tersebut yaitu mulai dari Kelurahan Muntilan hingga Desa Gunungpring (baca disini).


Kesiapsiagaan dan budaya sadar bencana adalah tujuan dari dibentuknya FPRB Kecamatan Muntilan dan tentu saja konsep ini sudah dibicarakan sebelumnya dengan berbagai pihak sehingga tinggal eksekusi program sesuai dengan rencana strategisnya ( Renstra ). (akatsukitege )


Komentar